Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta Timur, Dias Rukmana Praja menyatakan, bangkitnya kembali gerakan dan kekuatan Partai Komunis Indonesia (PKI), merupakan suatu hal yang tidak dihendaki oleh mayoritas rakyat Indonesia.
Namun hal itu tentu bukanlah suatu hal yang tanpa dasar. Karena bangsa ini pernah mengalami kenyataan kelam dan suram pada masa lalu. Dimana, saat PKI mencoba untuk mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dias juga menyesalkan adanya atribut PKI di Karnaval Kemerdekaan di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu (15/8) kemarin. Dan hingga mulai menggeliatnya bahaya laten komunis di media sosial.
"Memang benar bahwa PKI telah lama mati, namun secara ideologi masih tetap hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Terlebih sejak era reformasi bergulir, mereka secara leluasa bisa masuk ke berbagai macam pranata masyarakat, mulai dari organisasi swadaya masyarakat, partai politik, birokrasi pemerintahan, bahkan sampai ke organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan," ungkap Dias seperti dilansir dari Kantor Berita Politik Rmol.co, Minggu (15/8).
Dias juga mempertanyakan dimana peran aparat TNI-Polri di Pamekasan, hingga bisa kecolongan seoperti itu. Menurutnya, ini sangat berbahaya, apalagi sama-sama diketahui bahwa PKI adalah merupakan musuh bersama, terutama bagi HMI, PKI merupakan musuh nyata yg harus dibasmi.
"Kami juga mendesak serta mengingatkan Presiden Joko Widodo dan panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk mengevaluasi anak buahnya di Pamekasan sana agar tidak terulang kembali kejadian seperti itu. Kami juga berharap tidak ada kejadian seperti ini lagi di daerah lainnya di indonesia karena PKI sangat berbahaya untuk Keutuhan NKRI," demikian Dias. [ben]
KOMENTAR ANDA