Penetapan hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah pada hari pencoblosan di Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014 ternyata tidak efektif dalam mendongkrak partisipasi pemilih di Medan. Demikian disampaikan Elfenda Ananda, peneliti yang digandeng oleh KPU Medan untuk melakukan riset "Perilaku Pemilih Warga Kota Medan Pada Pemilu Legislatiff dan Pilpre tahun 2014".
Dari hasil riset yang disampaikannya pada Fokus Grup Diskusi (FGD) Hasil Penelitian "Perilaku Pemilih Warga Kota Medan Pada Pemilu Legislatiff dan Pilpre tahun 2014" di Hotel Darma Deli, Medan terlihat bahwa alasan sibuk masih mendominasi alasan warga yang memiliki hak pilih namun tidak menggunakan hak suaranya.
"Responden yang kita wawancara mengatakan alasannya sibuk yang mencapai 38 persen diikuti alasan lainnya seperti sakit dan keluar kota yang berada pada kisaran 32 persen, ketiga alasan ini mendominasi, padahal hari pencoblosan sudah ditetapkan sebagai hari libur," katanya, Sabtu (15/8).
Diberitakan sebelumnya, siang ini KPU Medan membuka hasil riset penyebab rendahnya partisipasi pemilih pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden di tahun 2014 di Kota Medan. Riset ini dilakukan oleh tim peneliti yang independen pimpinan Elfenda Ananda.[rgu]
KOMENTAR ANDA