Kericuhan terjadi penyidik KPK melakukan penggeledahan di kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Sumut, Jalan Sakti Lubis, Kamis (13/8).
Pasalnya, sejumlah preman menghalangi wartawan untuk melakukan peliputan penggeledahan tersebut.
Adu mulut pun terjadi saat wartawan meminta orang-orang yang berjaga di kantor itu menunjukkan aturan yang melarang wartawan masuk ke kantor itu.
"Kenapa kalian takut wartawan masuk, siapa yang kalian lindungi? Apa kalian juga korupsi," kata para wartawan.
Selain sempat terlibat perdebatan keras, sempat terjadi pelemparan dari halaman kantor. Batu yang dilemparkan hanya mengenai sepeda motor wartawan.
Kericuhan reda setelah aparat kepolisian yang tiba di lokasi berhasil menenangkan situasi. Wartawan akhirnya diprkenankan masuk.
Awalnya, wartawan mendapat informasi mengenai adanya penggeledahan di kantor yang dipimpin Effendi Pohan itu.
Saat wartawan datang ke kantor itu, pintu gerbang ditutup dan sejumlah preman menghalangi wartawan masuk, dengan alasan sedang ada rapat.
Di antaranya terlihat pria dengan tangan penuh tato yang diduga sebagai preman dan suruhan pemborong proyek.
"Ini rumah kami. Kalian tidak berhak di sini," teriak mereka dari dalam.
Di kantor itu, sejumlah penyidik KPK terlihat melakukan penggeledahan. Aktivitas itu dikawal petugas kepolisian.[rgu]
KOMENTAR ANDA