Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Perum Jamkrindo untuk membantu mempermudah akses kredit bagi kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan koperasi bagi sediktinya enam juta kadernya di seluruh Indonesia.
Penandatanganan MoU itu dilakukan oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) SOKSI Ade Komaruddin dan Direktur Penjaminan Non Bank Perum Jamkrindo, Nanang Waskito disaksikan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung dan Sekjen SOKSI Firman Subagyo. Acara tersebut dilangsungkan menjelang penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) SOKSI yang pertama, Minggu (9/8).
Ketua Bidang UMKM dan Koperasi SOKSI, Mukhamad Misbakhun menjelaskan, pelaksanaan kesepakatan itu merupakan peran nyata dari organisasi pendiri Partai Gokar tersebut untuk mengembangkan usaha kelompok ekonomi lemah. Tujuannya agar kelompok usaha itu bisa naik kelas melalui pengembangan usaha mereka dengan bantuan manajemen dan cara mengakses permodalan.
"Kita harapkan UMKM nantinya akan naik kelas sehingga usahnya yang tidak feasible jadi layak. Kita akan wujudkan sinergi yang baik sekaligus dorong bantuan akses sumber pembiayaan melalui MoU dengan SOKSI Ini," ujarnya.
Menurutnya, usaha kecil telah terbukti mampu menahan krisis ekonomi yang beberapa kali melanda Indonesia sehingga kelompok usaha itu menjadi perhatian besar dari SOKSI.
Misbakhun jelaskan, pengembangan usaha tersebut akan dimulai dengan sistem embrional, yakni memberikan bantuan konsultasi untuk akses permodalan kepada dua UKMK dan koperasi di setiap Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) tingkat provinsi seluruuh Indonesia. Dari usaha embrio itu, ujarnya, nantinya usaha tersebut akan dikembangkan di tingkat kabupaten hingga desa-desa sehingga bisa berkembang secara menyeluruh.
Sementara itu, Nanang Waskito mengatakan pihaknya akan membantu kader organisasi itu bagaimana menjadikan aset yang tidak layak mendapatkan kredit perbankan (unbankable) agar bisa dijadikan agunan dengan memberikan bantuann konsultasi. Selain itu, Perum Jamkrindo yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia itu juga akan memberikan bantuan peningkatan kapasitas serta pendampingan usaha agar kelompok ekonomi kecil bisa terangkat dan mampu bersaing dengan kelompok usaha besar.
Dia menyatakan hingga kini baru 19% dari sektor usaha UMKM dan koperasi yang bankable dari sekitar 56 kelompok usaha. Kondisi itu, ujarnya, bisa diperbaiki melalui bantuan pendampingan usaha dan bantuan manajemen dan peningkatan pkapasitas bagi kelompok usaha kecil.
Perum Jamkrindo, ujarnya, saat ini memiliki aset senilai Rp10 triliun dengan kekuatan ekuitas di atas Rp8 triliun. Nanang juga menyebutkan bahwa Perum yang didirikan pada 1970 tersebut bekerja sama dengan hampir seluruh bank.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA