Para mantan pecandu narkotika yang tergabung dalam After Care Medan menyampaikan keprihatinan mereka atas minimnya upaya pencegahan dan penanganan warga yang terlibat penyalahgunaan narkotika. Kritik ini mereka sampaikan saat menggelar aksi damai di Bundaran Jalan Gatot Subroto, Medan, Selasa (4/8).
Ketua Umum After Care Medan, Robby Effendi Hutagalung mengatakan sejauh ini itikad baik dari Pemko Medan untuk menekan penyalahgunaan narkoba masih sangat minim. Salah satu indikasinya yakni belum adanya kantor Badan Narkotikan Nasional Kota (BNNK) di Medan.
"Hingga saat ini belum ada kantor BNNK Medan. Ini kondisi yang sangat miris mengingat Medan menjadi salah satu pusat peredaran narkotika," katanya.
Robby menjelaskan, Medan menjadi salah satu kota terbesar di Indonesia dengan tingkat penyalahgunaan narkotika yang sangat tinggi, sehingga membutuhkan penanganan langsung dari berbagai pihak termasuk Pemko Medan dengan mendukung pembentukan BNNK. Mereka mengaku miris karena pembentukan BNNK ini justru lebih dulu diprakarsai di beberapa kabupaten/kota lain di Sumut seperti Nias, Binjai, Deli Serdang, Langkat dan Karo.
"Kalau Nias sudah memiliki BNNK, tentu ini menjadi salah satu indikator bahwa mereka memiliki kesadaran yang tinggi untuk memberantas penyalahgunaan narkotika," ungkapnya.
Dalam aksi di Bundara Jalan Gatot Subroto tersebut, puluhan anggota After Care Medan melakukan pembagian bunga dan selebaran kepada para pengendara. Selebaran tersebut berisi pernyataan sikap mereka agar seluruh pihak peduli terhadap pencegahan penyalahgunaan narkotika, serta menghimbau agar masyarakat menjauhi narkoba.[rgu]
KOMENTAR ANDA