KPU Kota Medan mulai melakukan verifikasi terhadap berkas pendidikan masing-masing bakal calon kepala daerah (kdh) yang akan bertarung di Pilkada Medan 2015. Demikian disampaikan Komisioner KPU Medan divisi Teknis Penyelenggara, Pandapotan Tamba, Jumat (31/7/2015).
"Klarifikasi tersebut untuk mengecek kebenaran ijazah masing-masing bakal calon yang diserahkan ke KPU saat pendaftaran kemarin," katanya.
Pandapotan menjelaskan, mereka melakukan klarifikasi ke beberapa sekolah dan kampus asal para bakal calon tersebut memperoleh gelar pendidikan mereka. Kampus-kampus tersebut antara lain di Jakarta yakni kampus Universitas Indonesia (UI), Bandung tepatnya di Universitas Padjajaran (Unpad) dan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara (STIA LAN) serta Jogjakarta di Universitas Gajah Mada (UGM).
"Untuk di Pulau Jawa ada tiga. Semuanya kampus yang bonafit. Dan dari gelar seluruhnya, kemampuan akademik para paslon ini sangat baik," ujarnya.
Disampaikan Pandapotan secara singkat, masing-masing kandidat yakni Dzulmi Eldin adalah lulusan STIA LAN Bandung, Ramadhan Pohan merupakan lulusan UI Jakarta dan Universitas di Washington DC Amerika Serikat. Kemudian Eddie Kusuma merupakan lulusan Unpad dan UGM. Sedangkan satu balon lagi yakni Akhyar Nasution juga merupakan lulusan dari Universitas Sumatera Utara (USU) yang merupakan kampus negeri terkemuka di Medan dan Sumut.
"Kita juga melihat bukti lulusan mereka (bakal paslon) melalui sistem administrasi kampus yang cukup lengkap. Ada juga semacam buku wisuda yang memuat nama-nama alumninya," sebutnya.
Klarifikasi ini sendiri dijadwalkan akan berlangsung selama tiga hari sejak 30 Juli kemarin hingga hari ini. Pelaksanaannya sendiri melibatkan seluruh komisioner KPU Medan dan Sekretaris dan sejumlah staf yang membantu proses pemeriksaannya.
"Jadi setiap klarifikasi yang kita lakukan, pihak kampus menandatangani berita acara sebagai bukti kita sudah hadir dan menyatakan yang bersangkutan benar lulusan dari perguruan tinggi itu," katanya.
Sedangkan khusus untuk lulusan luar negeri, pihaknya melakukan klarifikasi ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) di Jakarta untuk membuktikannya.[rgu]
KOMENTAR ANDA