Mantan Gubernur Sumatera Utara yang saat ini juga menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (PB MABMI), Dato Seri H Syamsul Arifin masih belum yakin jika Gatot Pujo Nugroho terlibat pelanggaran aturan yang membuatnya berurusan dengan hukum. Hal ini terungkap dari pernyataannya saat dimintai keterangan soal dugaan keterlibatan Gatot dalam kasus suap hakim PTUN Medan, di acara halal bihalal bersama tokoh masyarakat Sumut di Balai Prajurit Kodam I/BB, Kamis (30/7/2015).
"Apa mungkin??? Gatot itu kan taat beragama," katanya.
Meski kurang yakin bahwa Gatot melakukan perbuatan melanggar aturan tersebut, namun ia menyebutkan proses hukum yang sedang terjadi harus tetap dihormati. Ia memita agar masyarakat Sumut mendoakan Gatot yang dulu merupakan wakilnya memimpin Sumut.
"Saya sangat prihatin. Saya juga kasihan dengan istri Gatot, Sutyas Handayani yang sudah saya anggap saudara sendiri," ungkapnya.
Syamsul juga meminta kepada masyarakat Sumatera Utara untuk dapat bersatu.
"Sumatera Utara akan maju, bila kita semua bersatu. Sewaktu menjabat Gubernur Sumut, saya mempunyai segudang ilmu untuk memajukan Sumatera Utara," jelasnya.
Dirinya juga mengaku prihatin melihat Sumatera Utara yang kurang berkembang. Hal ini dapat dilihat dari APBD Sumut yang hanya 8 miliar.
"Saya prihatin dengan kurang berkembangnya Sumatera Utara. Lihat saja APBD Sumut hanya 8 miliar. Sementara Bogor punya APBD 9 Miliar. Padahal kita punya sawit dan Bogor tidak," pungkasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA