Kepala Kepolisian RI, Jenderal Badrodin Haiti, memastikan pihak kepolisian akan melakukan penindakan tegas bagi oknum maupun pihak yang berupaya melakukan provokasi dengan tujuan memunculkan serangan balik atas tragedi yang terjadi di Tolikara, Papua.
Ia juga meminta bantuan para tokoh agama setempat beserta umatnya untuk menanggapi persoalan dengan kepala dingin, terutama yang terkait dengan isu agama.
"Siapa pun yang bersalah pasti dihukum," kata Badrodin di Mabes Polri, Senin, 20 Juli 2015.
Badrodin pun mengimbau masyarakat untuk menyerahkan penanganan kasus kerusuhan di Tolikara kepada aparat penegakan hukum. Bukan malah melakukan aksi balas dendam. Dia mengajak masyarakat untuk membangun dan meningkatkan toleransi beragama.
Badrodin mengingatkan, Indonesia merupakan negara yang plural dan majemuk, yang terdiri dari berbagai suku, agama, serta adat istiadat.
"Perbedaan itu harus menjadi pelengkap satu sama lain untuk persatuan dan kesatuan bangsa."
Sebelumnya, kelompok Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) mendatangi rumah ibadah keluarga besar Gereja Injili di Indonesia (GIDI) di Solo. Mereka bereaksi atas penyerangan dan pembakaran musala di Tolikara yang terjadi saat salat idul fitri, Jumat, 17 Juli 2015.
Selain di Surakarta, aksi serupa juga terjadi di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Purworejo, GKJ di Sragen, dan Gereja Baptis Indonesia di Sewon, Bantul, Yogyakarta.[rgu]
KOMENTAR ANDA