Jumlah kecelakaan selama musim mudik mulai H-7 sampai H-1 Lebaran yang dihimpun dari empat Kepolisian Daerah yakni Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur ternyata masih cukup tinggi, yaitu 595 peristiwa kecelakaan.
Ketua Jakarta Transportation Watch (JTW), Andy W Sinaga, mengungkapkan bahwa Polda Sumut melansir 78 peristiwa kecelakaan, 28 korban tewas, 53 luka berat, 72 luka ringan. Polda Jabar mencatat 51 kecelakaan, 6 orang meninggal dunia. Polda Jatim tmencatat 333 peristiwa kecelakaan lalu lintas, dengan 23 korban jiwa, 71 luka berat, dan 463 luka ringan. Sementara itu, data yang dihimpun dari Polda Jateng ada 133 kecelakaan, meninggal dunia 9 orang, luka berat 7 orang, dan luka ringan 185 orang.
Dalam keterangan tertulisnya, JTW menyesalkan kuantitas dan kualitas peristiwa kecelakaan dan korban kecelakaan yang masih cukup tinggi. JTW mendesak pemerintah berbenah diri, karena mayoritas kecelakaan tersebut disebabkan oleh faktor manusia, misalnya kelelahan dan mengantuk. Selain itu faktor teknis berupa kelaikan kendaraan seperti pecah ban, rem blong, dan kelengkapan lampu kendaraan yang kurang memadai.
"Perlu ada edukasi dan sosialisasi dilakukan di setiap titik keramaian, bila perlu pemerintah menyediakan fasilitas bengkel kendaraan dan fasilitas istirahat gratis di setiap titik yang dilewati pemudik,” ujar Andy..
Selain itu, JTW berpendapat perlu ada sinergitas dan koordinasi yang efektif dari berbagai stakeholder, yaitu kementerian perhubungan, pemerintah daerah, dan aparat kepolisian.
Pemerintah pun ditengarai lemah dalam pengawasan terhadap operator angkutan umum yang digunakan dalam musim mudik kali ini, terutama angkutan Kota Antar Propinsi (AKAP). Akibatnya, angka kecelakaan angkutan umum musim mudik dan arus balik diperkirakan masih cukup tinggi.
JTW menyarankan, di musim Lebaran mendatang, Presiden Joko Widodo menggelar apel besar dalam pengamanan dan kenyamanan mudik agar peristiwa kecelakaan lalu lintas dan jumlah korban berkurang signifikan.
"Bila perlu, Jokowi blusukan meninjau kesiapan aparaturnya dalam penyelenggaraan mudik tahun 2016 mendatang,” selorohnya.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA