Insiden intoleransi yang berujung pada aksi brutal pembakaran masjid Masjid Baitul Muttaqin di Tolikara, Wamena, Papua sangat disayangkan terjadi pada saat umat Muslim di seluruh dunia dan Indonesia merayakan hari kemenangan Idul Fitri 1436 H. Pelaku pembakaran harus segera ditemukan dan harus dihukum karena mengancam stabilitas keamanan bangsa. Demikian disampaikan Ketua GMKI Medan Ruben Panggabean.
"Kami sangat mengecam tindakan intoleran di Indonesia, Kebhinekaan merupakan harga mati dan merupakan pondasi bangsa ini," katanya melalui rilis kepada redaksi, Sabtu (18/7/2015).
Persoalan di ujung timur Indonesia tersebut diharapkan segera dikendalikan dengan arif dan bijaksana khususnya oleh aparat keamanan dan pemerintah pusat. Mengingat, Papua juga hingga saat ini belum memiliki iklim politik yang sestabil Sumatera atau Jawa.
"Kita berharap pemerintah dingin dan arif guna menyelesaikan persoalan serta merekonsiliasi pihak yang bertikai dengan melibatkan tokoh adat dan umat di Tolikara," ungkapnya
Ruben juga meminta Persekutuan Gereja gereja Indonesia dan Konfrensi Wali gereja Indonesia dan Majelis Ulama Indonesia turut terlibat dalam mendinginkan suasana.
"Kami minta juga media turut mengabarkan pemberitaan yang tidak tendensius tetapi pemberitaan yang mendinginkan",katanya.
Semua pihak diajak berpikir dua kali untuk melakukan tindakan intoleransi antara umat beragama atau etnis karena sejarah menunjukkan kepada kita bagaimana negara di dunia porak poranda karena perang saudara sebut saja Ukraina.
"Perdamaian dalam keberagaman dan kebersamaan merupakan hal yang indah dan merupakan keinginan semua umat di dunia," demikian Ruben.[rgu]
KOMENTAR ANDA