Ulah sekelompok masyarakat yang menyerang pelaksanaan Sholat Id disaat umat Islam di kabupaten Tolikara merayakan hari kemenangannya adalah agitasi murahan dari kelompok sparatis yang ingin mengalihkan isu spratisme politik ke isu agama. Demikian disampaikan Aktivis Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Adnan Rarasina melalui pesan elektroniknya kepada redaksi.
"Kebebasan melaksanakan ibadah dijamin dalam konstitusi, negara tidak boleh kalah oleh oknum pendukung sparatis berkedok tokoh agama yang memprovokasi masyarakat kecil yang tidak tau apa apa dan hanya ikut ikutan," katanya, Jumat (17.7.2015).
Adnan menghimbau umat Islam untuk tidak melakukan manuver balasan, karena kita sedang di adu domba sebagai sesama anak bangsa. Sutradara dan aktor intelektual dibelakang kejadian ini akan tertawa gembira bila umpannya termakan.
"Kita serahkan sepenuhnya pada aparat keamanan untuk mengusut tuntas. Kita baru akan turun gunung bila negara mendiamkannya," ungkapnya
Lebih lanjut Adnan menjelaskan bahwa di umat Islam Indonesia adalah Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam.
"Mari kita bersatu dan maafkan saudara kita serta dalam damai di hari kemenangan ini," Demikian Adnan.[rgu]
KOMENTAR ANDA