Ketua Komisi VI DPR RI H Hafiz Tohir mengatakan bangsa Indonesia , umat Islam pada khususnya, tahun ini merayakan Idul Fitri dalam situasi yang masih sulit. Pertumbuhan ekonomi kita yang melambat dikisaran 4,7 persen pada semester pertama 2015 dari target pemerintah sebesar 5,7 persen. Mata uang kita bergerak fluktuatif yang cenderung terus melemah adalah sisi lain harus segera dicarikan solusi bersama.
Komisi VI sebagai mitra akan terus mendorong BUMN yang jumlahnya seratusan lebih ini untuk berani tampil menjadi soko guru perekonomian nasional.
"Menjadi benteng yang melindungi rakyat ditengah daya beli masyarakat yang terus menurun akibat inflasi yang tinggi," ujarnya, Jumat (17/7/2015).
Kementerian Perdagangan ujar hafiz agar tetap mengadakan operasi pasar dengan cara mengawal anomali harga bahan pokok di pasaran. Untuk memaksimalkan operasi pasar, pemerintah dapat distribusi bahan pokok di gudang ataupun pelabuhan agar stok yang tersimpan dan beredar bisa
Lebih lanjut Hafiz yang juga ketua DPP PAN ini menjelaskan bahwa Industri masa depan adalah industry yang mempunyai daya saing tinggi yang didasarkan tidak hanya kepada keunggulan komparatif, tetapi juga berdasarkan pengetahuan, daya kreasi dan keterampilan serta profesionalisme sumber daya manusia.
Berdasarkan hal tersebut, komisi VI merekomendasikan agar Menteri Perindustrian di masa depan lebih fokus pada industri berbasis agro dan industri alat transportasi serta industri telematika agar dapat lebih bersaing dan menggairahkan kembali kelesuan ekonomi saat ini Untuk itu di momentum yang fitri ini tegas pria asli wong kito Palembang, mari kita mari satukan hati bersama sama membangun negeri tanpa kecuali.
"Mulai dari Presiden, DPR, Kabinet, BUMN, TNI, pengusaha, perbankan, mahasiswa hingga rakyat kecil bahu membahu menyelamat ekonomi nasional dari serangan atau tantangan global seperti proxi war dan current war," demikian Hafiz.[rgu]
KOMENTAR ANDA