Saat ini, bangsa Indonesia semakin jauh dari cita-cita masyarakat adil dan makmur, karena telah lama meninggalkan Pancasila, UUD 1945, dan Trisakti.
Demikian kesimpulan pandangan aliansi organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Gerakan Mahasiswa Indonesia (SGMI). SGMI merupakan kelompok gerakan yang terdiri atas beberapa organisasi mahasiswa diantaranya, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) dan Himpunan Kerukunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi).
Dalam keterangan kepada redaksi yang disampaikan Ketua Presidium PMKRI, Lidya Natalie Sartono, Selasa, (14/7/2015), SGMI mengajak elit dan penguasa kembali menjalankan pemerintahan berdasarkan Pancasila sebagai ideologi bangsa, UUD 1945 sebagai konstitusi dasar, serta menjalankan Trisakti.
Dalam penilaian SGMI, lanjut Lidya, Pancasila hari ini kian jauh dari pengamalan nilai-nilainya dalam sendi-sendi kehidupan bernegara dan berbangsa. Bahkan saat ini, Pancasila harus dihadapkan pada paham neoliberalisme yang semakin massif dilaksanakan oleh rezim pemerintahan pasca reformasi hingga kini.
Akibatnya, liberalisasi telah memudarkan rasa toleransi dalam berke-Tuhanan, hilangnya rasa kemanusiaan antar sesama, hilangnya rasa kebangsaan, mengarahnya demokrasi pada demokrasi liberal yang hanya mengutamakan kebebasan individu, dan menghilangkan demokrasi Pancasila sesungguhnya.
"Demokrasi yang yang sesungguhnya yang bertujuan pada demokrasi ekonomi yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat untuk menuju masyarakat adil dan makmur tanpa penindasan manusia atas manusia dan bangsa atas bangsa," demikian Lidya.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA