Persoalan kemacetan yang terjadi sepanjang ruas Medan-Binjai diprediksi baru tuntas pada 2017 mendatang. Hal ini disampaikan wakil Gubernur Sumatera Utara T Erry Nuradi saat meninjau tiga titik pembangunan jalan tol Binjai menuju Tebing Tinggi bersama perwakilan kontraktor dan pelaksana pembangunan jalan tol, Kamis (9/7/2014).
Turut dalam peninjauan Kepala Bidang Pengadaan Lahan PT Jasa Marga Kualanamu Tol, Fainir Sitompul, Suryadi, Agus Kholiq dan sejumlah perwakilan kontraktor lainnya.
Tinjuan pertama, rombongan melihat proses penimbunan dan pengerasan jalan tol Binjai-Medan di kawasan pintu tol Jl Fatmawati, Binjai. Pembangunan ruas tol menghubungkan Binjai dengan Kota Medan ini ditargetkan akan selesai pada 2016 mendatang. Kemudian rombongan meninjau ruas jalan tol Kualanamo menuju Lubuk Pakam. Proses pembangunan saat ini sedang berlangsung, termasuk pembangunan play over melintasi jalan utama menuju Bandara Kualanamo International Airport (KNIA).
Selanjutnya, rombongan meninjau pembangunan jalan tol ruas Tanjung Morawa-Parbarakan menuju Bandara KNIA. Proses pembangunan jalan tol terus dikebut agar tuntas sesuai target.
"Lintas Binjai, Medan, hingga Tanjung Morawa merupakan jalur dengan tingkat kepadatan yang tinggi. Dengan selesainya jalur tol Binjai hingga Lubuk Pakam, akan mengurangi kemacetan di jalur lintas Sumatera," ujar Erry optimis.
Erry menjelaskan volume kendaraan diprediksi akan terus meningkat di Sumatera Utara. Hal ini terindikasi dari data Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Sumut terhadap permintaan pembuatan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) tercatat mencapai 200 ribu pertahun atau sekitar 700 STNK perhari.
"Itu artinya, pertumbuhan volume kendaraan di Sumut sangat tinggi. Sementara ketersediaan jalan lintas yang ada tdak mengalami penambahan signifikan hingga mengakibatkan kemacetan," jelas Erry.
Dengan terealisasinya jalan tol Binjai-Medan sepanjang 16 km, Tanjung Morawa hingga Lubuk Pakam, akan memberikan efesiensi dalam jarak dan lama tempuh. Ruas tol Binjai menuju Tebing Tinggi sepanjang lebih kurang 200 km. Untuk keseluruhan ruas yang direncakan dilintasi jalan tol Binjai hingga Tebing Tinggi, pembebasan lahan telah rampung 83 persen. Sebagain lagi masih dalam proses. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berharap seluruh elemen masyarakat dapat berpartisipasi dalam membantu proses pembebasan lahan jalur tol.
Staff Dirjen Jasa Marga, Fainir Sitompul mengatakan, kondisi pembebasan lahan Medan Binjai telah terealisasi mencapai 70 persen. Sementara sisanya diharapkan akan tuntas tahun 2015 ini hingga PT Utama Karya sebagai pihak pelaksana dapat melaksanakan pembangunan sesuai target di tahun 2016.
"Pembebasan lahannnya kita upayak akan diselesaikan tahun 2015 ini juga. Dengan demikian, pelaksana tidak terkendala dalam pembangunan," ujar Fainir.[rgu]
KOMENTAR ANDA