Posisi bulan pada 16 Juli 2015 mustahil dirukyat. Pasalnya pada waktu itu, di wilayah Indonesia posisi bulan secara umum kurang dari tiga derajat.
Hal itu disampaikan Kepala Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) Prof Dr Thomas Djamaluddin
"Pada 16 Juli tinggi bulan di wilayah Indonesia secara umum kurang dari tiga derajat, secara astronomi itu mustahil bisa dirukyat," kata Thomas Djamaludi, Rabu (8/7).
Menurut dia, dengan posisi itu maka sulit untuk bisa melihat hilal pada hari itu. Terlebih bila pengamatan juga terkendala oleh awan.
"Mungkin kendala awan bisa minimal karena pada musim kemarau, tapi dengan posisi bulan itu secara astronomi tidak mungkin dirukyat," tukasnya.
Dengan demikian, kata di kemungkinan penetapan 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri tahun ini berbeda sangat besar.
Lebih lanjut ia menyebutkan, Lapan akan mengamati hilal di Pekalongan dan berkoordinasi dengan jaringan pengamat hilal nasional bersama ITB, BMKG, Kominfo dan instansi lainnya. [hta]
KOMENTAR ANDA