Beberapa nama ekonom disebut-sebut layak masuk tim ekonomi Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo. Menyusul, rencana perombakan alias reshuffle kabinet yang bakal dilakukan Presiden dalam waktu dekat.
Sayangnya, nama-nama yang beredar justru dikenal menganut paham neoliberal, juga memiliki rekam jejak tidak begitu cemerlang. Sebut saja mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution yang merupakan anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) saat pemberian bailout Bank Century berujung skandal perbankan tahun 2008 lalu. Saat menjabat Dirjen Pajak, Darmin juga diduga terlibat skandal pajak. Ada lagi nama mantan Menkeu Sri Mulyani, selain terkenal neolib, sosoknya diduga kuat terlibat skandal Century saat menjabat ketua KSSK.
Pengamat politik Herdi Sahrasad mengingatkan agar Presiden Jokowi tidak salah pilih orang untuk tim ekonominya dalam reshuffle kabinet.
"Jangan sampai dalam reshuffle nanti Jokowi keliru dan meleset, karena bakal terpeleset," ujarnya dalam diskusi bertema 'Quo Vadis Arah Ekonomi Indonesia? di Antara Reshuffle, Kabinet Neolib, dan Kabinet Kerakyatan' yang digelar Founding Fathers House (FFH) di kantornya, Jalan Prapanca Raya, Jakarta, Senin (6/7/2015).
Herdi mengamini pendapat berbagai kalangan soal nama ekonom Rizal Ramli yang juga disebut-sebut belakangan ini. Menurutnya, sebagai teknokrat senior ekonomi konstitusi, Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu merupakan alternatif terbaik bagi Presiden Jokowi untuk mewujudkan Nawa Cita, Trisakti, serta Revolusi Mental.
"Rizal Ramli memiliki integritas, kompetensi dan kredibilitas, serta rekam jejak yang sangat layak," bebernya.
Menurut Herdi, Presiden Jokowi harus mengakomodir ekonom-ekonom anti neoliberalisme dalam reshuffle kabinet. Pasalnya, salah satu tugas berat pemerintah adalah mengatasi utang luar negeri yang menumpuk.
"Kita harus keluar dari jerat utang, karena itu reshuffle harus mencari sosok yang kompeten," tambahnya.
Tim ekonomi Jokowi juga harus diisi orang-orang dengan tipikal sosok yang memiliki postur internasional dan respek internasional. Sehingga dapat didengar oleh publik, pasar, dan investor asing.
"Kalau reshuffle diisi orang-orang neoliberal maka akan muncul pesimisme publik, menjadi kekecewaan massal," beber Herdi.
Dengan demikian, dia pun optimis sosok Rizal Ramli akan dimasukkan dalam Kabinet Kerja jika Presiden Jokowi ingin membangkitkan ekonomi kerakyatan.
"Saya kira hampir pasti nama Rizal Ramli bakal masuk menjadi Menko Perekonomian. Kalau Jokowi konsisten dengan Nawa Cita dan Trisakti," tegas Herdi yang juga peneliti Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Universitas Paramadina.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA