Banyak menteri dalam Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-JK yang tidak memahami Nawacita sebagai dasar visis misi pemerintahan.
Politikus PDIP Masinton Pasaribu mengatakan bahwa hal itu sangat bertentangan dengan sembilan program Jokowi-JK saat masa kampanye Pilpres 2014 lalu. Mereka juga bertolak belakang dengan Nawacita dan Trisakti.
"Nawacita antitesa dari neoliberal, kalau menteri kiblatnya neolib, maka tempatnya bukan dalam kabinet (pemerintahan) ini," tegas Masinton dalam keterangannya, Senin (6/7).
Dia memandang, konsep Nawacita dalam melakukan perubahan seperti yang digaungkan PDIP tak dimengerti oleh para pembantu Jokowi-JK.
Soal reshuffle kabinet, anggota Komisi III DPR RI ini menyerahkan sepenuhnya kepada presiden. Tapi, tentu dengan sejumlah pertimbangan yang merupakan hak dari Jokowi.
"Baik pertimbangannya dari segi kinerja, politik di parlemen, karena itu reshuffle juga harus terbuka. Agar ada dukungan politik secara real di parlemen juga. Sekarang ini partai KIH belum 50 plus satu. Silakan dikomunikasikan presiden dengan partai lainnya, atau dengan kalangan latar belakang organisasi masyarakat," demikian Masinton. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA