Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dinilai ikut bertanggung jawab dengan adanya pemadaman listrik oleh PT PLN yang terjadi pada bulan Ramadan.
Pasalnya, sebelumnya PT PLN Wilayah Sumatera Utara mempublikasi janji listrik tak padam dihadapan Wakil Gubernur Sumut.
"Pemprovsu dan PT PLN jangan hanya janji kosong saja, namun harus dibuktikan dan mempertanggung jawabkannya," kata Direktur Lembaga Advokasi Perlindungan Konsumen (LAPK) Farid Wajdi, Kamis (2/7/2015).
Farid mengatakan, sungguh menyedihkan persoalan krisis listrik ini tak kunjung tuntas setiap ramadhan.
"Sampai kapan derita pemadaman listrik dapat diakhiri. Sepertinya masyarakat masih perlu bersabar seperti menguak misteri besar ini. Pemprovsu juga harus bertanggung jawab dengan terjadinya pemadaman listrik ini," katanya.
Farid juga meminta Direksi PT PLN meningkatkan keandalan seluruh pembangkit dan transmisi, agar tidak terjadi pemadaman lagi.
"Pemadaman listrik yang dilakukan PLN, sehari bisa sampai 3 kali. Warga Kota Medan pun akhirnya menghujat prilaku PT PLN tersebut. PT PLN harus meningkatkan keandalannya," akunya.
Diungkapkan Farid, PT PLN seperti melecehkan aktivitas keagamaan yang seemestinya dihormati atau dihargai.
" Umat muslim adalah korban dari PHP (pemberi harapan palsu) PT PLN. Apalagi prosesi ramadhan cuma datang sekali dalam setahun," pungkasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA