Sebanyak 63 dari 142 kantung jenazah korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Jalan Jamin Ginting, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan sudah diidentifikasi dan dipulangkan kepada keluarganya.
"Sampai siang ini, sudah 63 jenazah yang teridentifikasi dan sudah dipulangkan kepada keluarga. Saat ini masih running diidentifikasi 10 jenazah," ujarnya, kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Helfi Assegaf dalam konfrensi persnya di RSUP H Adam Malik, Kamis (2/7/2015)
Helfi mengatakan, sebanyak 98 keluarga korban juga sudah mendaftar ke Posko Ante Mortem tim DVI Polda Sumut.
"Masih ada beberapa lagi yang belum daftar, untuk itu petugas mengharapkan kedatangan keluarga korban," jelasnya.
Kepala Pusdokkes Mabes Polri, Brigjen Pol Arthur Tompi menjelaskan, sesuai prosedur, identifikasi didasarkan pada data primer dan data sekunder. Data primer berupa sidik jari, rekam gigi, dan DNA.
"Satu saja positif kita nyatakan teridentifikasi. Sedangkan identifikasi sekunder termasuk properti, cincin, kalung, ikat pinggang, juga tanda-tanda khusus yang didapat dalam pengambilan data antemortem, seperti tanda lahir, cacat. Jika diperlukan data primer 1, maka sekunder harus dua," jelasnya.
Arthur membantah adanya tudingan pihak keluarga korban yang mengeluhkan lambatnya proses identifikasi dan pemulangan kerabat mereka. Dirinya berdalih keluarga sering salah, ada pula yang belum menyerahkan data Ante Mortem.
"Memang kalau keluarga sudah mengenali hal ini tentu sangat membantu proses identifikasi," katanya.
Arthur juga membantah proses identifikasi ini lebih diprioritaskan pada personel militer. Menurutnya, personel TNI cepat teridentifikasi karena lebih mudah dikenali dari seragam dan sudah rekam medisnya.
"Mulai Jumat (3/7/2015) sore, proses identifikasi akan mengalami perlambatan, karena sulit mengenali korban. Postur, wajah properti sudah sulit. Jika tidak memungkinkan akan menggunakan tes dna," pungkasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA