post image
KOMENTAR
Evaluasi terhadap alat utama sistem persenjataan (alutsista), pascakejadian jatuhnya pesawat Hercules C130 milik TNI AU di Medan, Sumatera Utara memang harus dilakukan.
 
"Memang menjadi tugas Pemerintah untuk menyediakan sistem keamanan yang memadai untuk pertahanan negara," kata Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj di Jakarta, Rabu (1/7).
 
Pesawat Hercules C130 dengan nomor seri penerbangan A1310, Selasa (30/6) jatuh di Jl. Djamin Ginting, Medan, Sumatera Utara. Pascakejadian tersebut presiden Joko Widodo langsung memerintahkan untuk dilakukannya evaluasi secara menyeluruh terhadap alutsista.

Kiai Said, sapaannya, menyebut apa yang diperintahkan oleh Presiden Jokowi sebagai langkah yang tepat.
 
"Dan harus dijalankan,” tambah dia.
 
Kiai Said juga mengatakan, dari informasi yang beredar memang sebagian besar alutsista Indonesia sudah uzur. Pesawat Hercules C130 yang jatuh di Medan tercatat dibuat pada tahun 1964.

"(Alutsista) yang sudah tidak layak pakai jangan dipakai, harus dikandangkan. Jangan mempertaruhkan keamanan prajurit dan masyarakat umum dengan peralatan yang tidak layak,” tegasnya.
 
Terhadap seluruh korban meninggal dunia dalam tragedi Hercules C130 di Medan, Kiai Said menyampaikan ungkapan belasungkawa mendalam.
 
"Insya Allah (dosa-dosa) korban meninggal dunia diampuni oleh Allah SWT,” ungkap Kiai Said seraya menyerukan kepada umat Islam di Indonesia untuk menunaikan salat ghaib sebagai wujud belasungkawa.[rgu/rmol]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel