Pemuda Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Maranatha, Medan menggelar seminar budaya tentang hubungan kekerabatan dan tata cara adat perkawinan pada Suku Simalungun. Seminar dengan thema "Partuturon ampa Adat Parrumahtanggaon (Hubungan Kekerabatan dan Adat Perkawinan)" ini digelar di Gereja GKPS, Jalan Bunga Sedap Malam III, Medan.Hadir dalam seminar tersebut Pendeta GKPS Resort Medan Selatan, Pdt Jawalden Sinaga, STh, Pimpinan Majelis Jemaat GKPS Maranatha St Jasihol Sinaga, SE, Ketua Panitia Sy. Jhon Hahotan Purba,SE unsur Majelis Jemaat lainnya dan diikuti oleh puluhan peserta baik orang tua maupun muda-mudi Simalungun.
"Acara ini jadi bagian dari upaya pemuda Simalungun untuk melestarikan adat dan budaya," kata Ketua Panitia, Jhon Hahotan Purba, Sabtu (27/6/2015).
Sementara itu, Tokoh Adat yang menjadi pembicara dalam seminar tersebut, St Djeksiner Damanik menyebutkan, salah satu upaya melestarikan budaya yakni dengan membuka wadah belajar mengenai adat bagi generasi muda.
"Makanya saya sangat senang ketika diminta untuk memaparkan materi tentang tata cara dalam adat perkawinan Simalungun," ujarnya.
Dalam materinya, Djeksiner Damanik menjelaskan berbagai tata cara dan berbagai benda yang dipergunakan dalam upacara adat pernikahan pada Suku Simalungun. Menurutnya hal tersebut sangat penting, mengingat banyak percampuran adat yang berpotensi membuat generasi muda menjadi lupa akan hal-hal yang bersifat khusus dalam menjalankan adat tersebut.
"Kita harus tau, meski fungsinya sama namun tetap ada perbedaan antara benda yang dipergunakan dalam adat Simalungun dengan suku lain seperti Toba, Karo dan lainnya," ujarnya.
Meski diselingi dengan guyonan-guyonan ringan, namun acara tersebut berlangsung dengan tertib. Para peserta terlihat sangat antusias menyimak seluruh penjelasan adat yang disampaikan oleh pembicara.[rgu]
KOMENTAR ANDA