Workshop evaluasi prestasi kontingen Indonesia di SEA Games 2015 digelar di Gedung Kemenpora, Kamis malam (25/6). Tak hanya Kemenpora, seluruh elemen seperti Satlak Prima, KONI, KOI berkumpul untuk membahas terkait raihan minor Indonesia di pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara tersebut.
Statement menarik pun keluar dari mulut Menpora Imam Nahrawi. Menpora sendiri akhirnya mengakui kalau dia pantas disalahkan atas raihan buruk Indonesia di Singapura.
Di workshop bertemakan "Evaluasi SEA Games XXVIII Singapura" ini, selain Imam, hadir pula Suwarno sebagai Ketua Satlak Prima, Tono Suratman (Ketua KONI), serta Rita Subowo (Ketua KOI). Tak ketinggalan, hadir pula Chef de Mission kontingen Indonesia di SEA Games lalu yang juga merupakan legenda badminton Tanah Air, Taufik Hidayat.
"Saya menyadari betul soal penurunan prestasi kita di gelaran SEA Games kali ini. Saya pantas disalahkan atas kegagalan tersebut. Tapi, ke depannya marilah Kemenpora, KONI, KOI, dan Satlak Prima bersatu padu untuk prestasi yang lebih baik. Dalam waktu dekat ini, kita semua harus mencari solusi nyata atas buruknya prestasi di SEA Games kemarin," ucap Menpora.
Dengan raihan 47 emas, 61 perak, dan 74 perunggu, ini adalah raihan terburuk kontingen Indonesia sejak SEA Games pertama kali digelar pada 1977 silam. Untuk kedua kalinya Indonesia hanya menempati ranking lima, atau tim Merah Putih keluar dari empat besar. Sebelumnya pada SEA Games 2005 Filipina, Indonesia juga berada di lima besar dengan 49 emas, 79 perak dan 89 perunggu.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA