post image
KOMENTAR
Kinerja menteri-menteri ekonomi pemerintahan Presiden Joko Widodo masih belum terlihat. Mereka masih bermain dengan wacana yang tak kunjung terealisasi.

Begitu dikatakan Ketua Umum Perindo Hary Tanoesudibjo usai acara dialog kebangsaan bersama akademi, ekonom dan kebijakan publik dari berbagai daerah di Rumah Makan Horapa, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (25/6)

"Eksekusinya lambat dan kurang mengena di sasaran. Itu fakta yang dihadapi. Padahal janji-janji politik Jokowi ini sangat menjanjikan diawal," jelas dia.

Menurut Hary, saat berkeliling ke daerah, dirinya melihat nelayan, petani dan juga buruh malah semakin menjerit. Salah satu faktor yang paling bisa terlihat adalah naiknya harga kebutuhan bahakn pokok. Ditambah lagi pengangguran pun saat ini sudah mulai banyak menghantui masyarakat.

"Saya juga melihat kehidupan masyarakat marjinal masih jauh tertinggal, kesenjangan tinggi. Tapi sayang menteri dan presiden lambat jalani reformasi birokrasi. Akhirnya program pemerintah pun terbengkalai," bebernya.

Tak hanya itu, menurut Hary, tidak adanya kepastikan hukum dan kepastian kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah juga dirasakan imbasnya terhadap pelaku usaha. Dia pun berkesimpulan jika saat ini dibutuhkan tim ekonomi yang mempunyai kapasitas mumpuni.

"Kita perlu tim ekonomi yang punya integritas dan kapasitas. Indonesia perlu solusi, kalo dia punya kapasitas, berarti dia punya kompetensi. Harus diingat itu. Jdi tim yang betul- paham akan persoalan bangsa kita dan bagaimana menyelesaiakannya," tambah Hary.

Lebih lanjut, pengusaha nasional sekaligus pemilik media ini menilai dibalik lemahnya tim ekonomi ada masalah serius dalam hal leadership presiden Jokowi dan Jusuf Kalla.

"Kita harus punya kepemimpinan yang kuat dan bisa cepat menyelesaikan masalah saat ini. Presiden harus bisa menyatukan team work yang solid," jelas Hary.

Dengan kata lain Presiden Jokowi dan tim ekonomi gagal?

"Saya belum bisa nyebut gagal, tapi lemah," seloroh Hary. [hta/rmol]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa