post image
KOMENTAR
Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho meninjau 10 posko pengungsian yang ada di Kabupaten Karo, Kamis (25/5/2015). Kedatangan Gubernur ini didampingi Wakil DPRD Sumatera Utara, Ruben Tarigan, Bupati Karo Terkelin Brahmana dan Tim Safari Ramadhan Pemprovsu.

Tampak juga petinggi Yayasan Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT), seperti Vice Presiden ACT Ibnu Hajar, dan General Manager ACT Dwiko Hari Dastriadi dan Head Office ACT Medan  Zulham Effendi, dan Ketua Program ACT Medan Susanto Ginting, yang memberi berbagai masukan bagi Gubernur.

Dalam keterangannya, Gatot menyebutkan kedatangan mereka menjadi bagian dari sosialisasi tentang pembangunan Hunian Sementara (HUNTARA) bagi para pengungsi dari 7 desa yang terletak pada radius 7 Km yang direkomendasikan untuk dikosongkan.

Dalam pembangunan HUNTARA tersebut, Pemprovsu menurut Gubernur akan menggandeng ahli dari Universitas Sumatera Utara (USU).

"Kita akan menggandeng arsitek dari USU untuk membangun hunian sementara ini," katanya.

Selain menggandeng arsitek, Pemprovsu juga akan menggandeng yayasan kemanusiaan yang selama ini sudah mendampingi para pengungsi yakni yayasan kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap.

"Kita butuh masukan dari ACT untuk perencanaan pembangunan tersebut," ujarnya.

Diketahui sejumlah pengungsi membutuhkan hunian sementara karena desa mereka direkomendasikan untuk disterilkan seiring meningkatnya status Sinabung menjadi Awas. Para pengungsi tersebut saat ini masih menghuni posko pengungsian yang tersebar 10 posko pengungsian.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel