Hingga saat ini aktivitas sahur maupun berbuka puasa bagi para pengungsi Sinabung belum terkoordinir dengan baik. Hal ini membuat para pengungsi yang menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan kerap terganggu. Demikian disampaikan Ketua Program Aksi Cepat Tanggap (ACT) Susanto Ginting.
Menurutnya, umat Islam yang akan menjalankan puasa membutuhkan tim yang akan mengkoordinir kebutuhan sahur dan berbuka puasa ditempat mereka.
"Belum ada yang mengkoordinir sahur dan berbuka, jadinya pengungsi yang akan berpuasa kerap terganggu," katanya sesaat lalu, Senin (22/6/2015).
ACT sendiri menurut Susanto sudah menyampaikan hal ini kepada pemerintah agar tanggap menyikapi kebutuhan umat tersebut. Siang ini rencanannya pihak ACT akan bertemu dengan Bupati Karo untuk membicarakan persoalan tersebut.
"Siang ini kami diundang pak bupati, mudah-mudahan apa yang kami usulkan bisa direalisasikan," tambahnya.
Pihak ACT sendiri menurutnya sanggup jika nantinya dihunjuk untuk mengkoordinir kebutuhan sahur dan berbuka puasa tersebut. Sebab mereka memiliki relawan yang mampu menjalankan tugas tersebut.
"Kalau dihunjuk kami tentu siap, dan kami sudah merencanakan untuk mendirikan posko khusus untuk melayani umat yang akan makan sahur dan berbuka puasa pada setiap posko pengungsian," demikian Susanto.[rgu]
KOMENTAR ANDA