
Seperti dilansir RMOLJabar.Com, kubu Azimat menduga KPU telah mempersulit, karena tidak mempertanyakan dokumen fisik (hardcopy) saat pembukaan berkas dukungan.
Selain itu, kata Fauzan, Anggota Tim Sukses Azimat, KPU tak intens menyosialisasi pencalonan perseorangan, seperti simulasi penyerahan berkas dukungan ke aplikasi Silon.
"Juga tidak sterilnya tempat pengecekan berkas dokumen dukungan, hingga berujung hilangnya dokumen dukungan pasangan Azimat," tuturnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA