post image
KOMENTAR
Ada pertanda lain yang terbaca dari tindakan Presiden Joko Widodo mengenakan seragam militer ketika bertemu pengurus Muhammadiyah di Istana Negara pada Selasa (16/6) lalu.

Jika anggota Tim Komunikasi Kepresidenan, Teten Masduki mengatakan Jokowi terpaksa untuk efisiensi waktu, menurut penerawangan Ki Wibowo ada hal lain yang ingin disampaikan Jokowi dalam pertemuan itu.

Catatan Ki Wibowo yang dikenal sebagai pengamat spriritual, selain mengenakan seragam militer, Jokowi tidak mencopot baret hijaunya dalam pertemuan. Selain itu, Jokowi duduk di kursi dengan latar belakang Gunungan dilengkapi dua gading di sisi kiri kanannya.

"Dalam pewayangan Gunungan biasanya dipakai sebagai tanda akan bergantinya lakon atau tahapan cerita. Untuk itu Gunungan ditancapkan di tengah-tengah condong ke kiri," jelas Ki Bowo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (19/6).

Selain itu, jelas Ki Bowo, Gunungan digunakan juga untuk melambangkan api atau angin. Gunungan biasanya juga dipergunakan untuk melambangkan hutan rimba, dan dimainkan pada waktu adegan rampogan, tentara yang siap siaga dengan bermacam senjata.

"Setelah lakon selesai, Gunungan ditancapkan lagi di tengah-tengah layar, melambangkan bahwa cerita sudah tamat," ujar Ki Bowo.

Dalam hal ini, menurut Ki Bowo, Presiden Jokowi ingin mengatakan bahwa sekarang dirinyalah yang memegang kendali dalam lakon pemerintahan.

Menurut dia, Jokowi akan membuktikannya dengan mereshuffle kabinet dalam waktu segera sesuai keinginannya. Padahal selama ini Jokowi dikesankan sebagai orang yang tidak mengerti apa-apa dan hanya sebagai wayang yang dikendalikan oleh sang Dalang.

"Jokowi sangat percaya akan hal-hal spiritual. Untuk itu dia pasti mendengar dan melaksanakan masukan dari para penasehat spiritualnya," ujar Ki Bowo.

Bila dilihat secara mata batin, jelas Ki Bowo, maka di sekitar Gunungan dan dua gading yang diletakkan tepat di belakang Jokowi tersebut terdapat api di kiri kanannya, seperti membentuk pintu gerbang. Dan dari Gunungan tersebut terlihat ada sosok mahluk berbentuk kera yang terbuat dari emas dan bergerak.

"Jadi peletakan Gunungan dan Gading tersebut bukanlah sebagai penghias belaka, namun ada kepentingan tertentu yang ingin diwujudkan," ujar Ki Bowo.[hta/rmol]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas