KOPI sudah sangat akrab bagi masyarakat Karo. Hal tersebut ditandai dengan tanaman Kopi ini sudah turun temurun dibudidayakan. Orang karo bahkan mengkonsumsi kopi secara massal sehingga lahirlah "Kede Kopi".
"Kede Kopi" adalah sejenis warung yang penjualan Kopi siap saji, hal tersebut menandakan Kopi bukan produk baru di masyarakat Karo. Bahkan Kedai Kopi adalah bagian dari budaya masyarakat Karo.
Pohon kopi lama di Karo berbobot besar dan tinggi, pohonnya bisa
Mencapai ketinggian 3 hingga 5 meter, baik kopi Robusta dan Kopi Arabica. Kopi Robusta di Karo di kenal dengan Istilah "Kahoa".
Di dunia, meski distribusinya sempat terputus akibat serangan Jepang pada 1942, kopi di Karo yang sudah dikenal sejak awal Tahun 1900-an, kembali berkibar d Negeri Belanda dan Populer di Jerman.
Dewasa ini, jenis kopi yang berkembang di Karo adalah kopi Arabica, Adapun jenis-jenisnya antara lain; Kopi Ateng berasal dari Aceh Tengah "Gayo", Kopi "Sigarar Hutang" atau Kopi Lintong dan Kopi "Timtim" atau Timor Leste, belakangan ini disebut dengan Kopi Sinabung.
Lain sisi, Kopi Arabica Karo yang lama saat ini berkembang di daerah Aceh Tengah/Gayo, di sebut dengan Istilah "Kopi Janda".
Aneka ragam kopi Karo itu kemudian memicu sejumlah pelaku pertanian untuk memproteksi hasil taninya. Pada tanggal 16 Juni 2015 lalu telah didirikan sebuah organisasi petani Kopi Karo di Kantor Camat Kabanjahe. Dalam pertemuan yang di dukung penuh oleh dinas Pertanian Kabupaten Karo dan Bidang penyuluhan Pertanian tercetuslah sebuah persatuan dan organisasi yang bernama Asosiasi Kopi Taneh Karo sebagai sebuah lembaga yang bercita-cita mengembalikan Kejayaan Kopi Karo.
"Taneh Karo" akan menjadi brand tersendiri bagi Asosiasi tersebut, taneh Karo bukan terbatas dalam jarak adminstratif Pemerintahan tetapi Taneh Karo adalah Tanah Ulayat Orang Karo yang di atas taneh tersebut berlaku budaya Karo. Mengingat Kopi adalah tanaman yang istimewa yang harus diperlakukan khusus secara kultural, dengan berpadunya Alam dan Sosial akan mewujudkan visi Asosiasi yakni adalanya "Speciality" dari Kopi Karo yakni "Taneh Karo Speciality Coffee".
Gerakan kebangkitan agrowisata ini dapat diandalkan untuk menduniakan Taneh Karo lewat kopi.
* penulis adalah Sekretaris Asosiasi Kopi Taneh Karo
KOMENTAR ANDA