post image
KOMENTAR
Pengakuan mengejutkan disampaikan oleh Jamas (37) salah seorang pelaku perdagangan Paruh Burung Rangkong yang ditangkap oleh petugas Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), Minggu (14/6/2015). Dari balik masker yang menutup wajahnya, ia mengaku praktik perdagangan Paruh Rangkong tersebut dilakukannya untuk membantu warga dikawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang kesehariannya berprofesi sebagai pemburu satwa.

Ia sendiri mengaku hanya sebagai perantara untuk menjual bagian tubuh satwa dilindungi tersebut.

"Saya hanya membantu mata pencaharian warga," katanya sembari tertunduk.

Jamas mengaku, para pemburu biasanya menjual Paruh Rangkong yang sudah bersih kepadanya. Dimana bagian atas paruh tersebut sudah dipotong, sehingga yang tersisa hanya cangkang batok dan paruh atas. Selebihnya, bagian paruh tersebut dibuang. Setiap Paruh tersebut dibelinya dengan harga Rp 50 ribu per gram dan dijual kepada pemesan seharga Rp 90 ribu per gramnya.

"Pemesannya datang dari Jakarta, saya nggak tau mau diapakan paruh itu," ungkapnya.

Namun berbeda dengan pernyataan dari pihak BBTNGL yang menyebut praktik tersebut sudah berlangsung belasan tahun. Ia mengaku baru menjalankan bisnis ilegal tersebut sekitar 1 tahun terakhir. Paruh burung yang diterimanya juga menurutnya berasal dari Blang Kejeren, Gayo Lues, Aceh.

"Paruh itu bukan dari TNGL, tapi dari Blang Kejeren, nggak ada dari TNGL," ungkapnya.

Dugaan mengenai banyaknya warga diseputar kawasan TNGL yang menjadikan praktik berburu satwa dilindungi sebagai mata pencahariannya dibenarkan oleh petugas. Beberapa petugas BBTNGL mengaku para pemburu biasanya masuk hutan sekitar 2 sampai 3 minggu dan pulang dengan membawa hasil buruan sebanyak 2 hingga 3 paruh Rangkong.

"Harganya sendiri kan mahal 1 paruh saja bisa mencapai Rp 5 juta sampai Rp 9 juta, pantas saja mereka rela pergi sampai 2-3 minggu meninggalkan kampung. Kita sendiri sulit menangkap, karena kadang ketika kita tangkap barang bukti tidak ditemukan pada mereka," ujar salah seorang petugas lapangan meminta namanya tidak disebutkan.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel