Dua orang siswa SD tewas setelah angkutan desa jenis pikap Hardtop membawa 30 siswa terjun ke perladangan jagung dan terbalik di Desa Gunung Meriah, Kutabuluh, Karo, Kamis (11/6/2015)
Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Helfi Asegaf mengatakan, pikap Hardtop tanpa pelat nomor polisi itu mengalami kecelakaan di perladangan jagung Pengarinarin sekitar pukul 11.30 WIB. Lokasi kejadian sekitar 35 km dari Kota Kabanjahe, Kabupaten Karo.
Kendaraan itu mengangkut 30 siswa dari Desa Negrijahe menuju rumah mereka di kawasan Gunung Meriah.
Karena jarak ditempuh dalam perjalanan itu menanjak dan menurun, kendaraan itu tak terkendali, sehingga meluncur ke ladang jagung. berjarak sekitar 9,7 meter di bawah jalan dengan kemiringan 45 derajat.
“Akibat kejadian ini 2 org meninggal dunia di lokasi kejadian. Keduanya warga Desa Gunung Meriah dan sama-sama duduk di kelas 5 SD,” jelas Helfi.
Kedua korban tewas yaitu Wulandari br Tarigan (12) dan Febrina br Bangun (15), keduanya tertimpa mobil yang terguling tersebut.
Selain korban tewas terdapat 6 korban luka. Seluruhnya juga merupakan warga Desa Gunung Meriah, yaitu: Jesaya Sembiring (11), siswa kelas 3 SD, mengalami luka di kepala; Japanda Sebayang (11), siswa kelas 2 SD, kaki patah; Ferdinanta Karokaro, siswa kelas 3 SD, luka di bagian mata dan hidung; Febrina br Sembiring, siswa kelas 4 SD, mengalami bengkak di mata kiri; Sayantri br Peranginangin (14), siswa kelas 6 SD, lecet-lecet; dan Neta Tamia br Tarigan (8), siswa kelas 1 SD, yang mengalami lecet-lecet.
"Korban tewas sempat dibawa ke puskesmas dan dibawa ke rumah duka. Sementara korban luka juga langsung mendapatkan perawatan di sejumlah tempat, termasuk di RS Efarina," jelasnya.
Sementara itu, pengemudi bernama Sadar Sembiring Kembaren (34) selamat dalam peristiwa ini. Pria asal Desa Gunung Meriah ini melarikan diri dan masih dalam pengejaran.
"Tindakan yang sudah dilakukan, kita sudah melakukan cek dan olah TKP, juga mengecek korban ke puskesmas. Kita juga telah mengamankan sejumlah barang bukti dan meminta keterangan sejumlah saksi," pungkas Helfi.[rgu]
KOMENTAR ANDA