
'Tidak benar kalau keberadaan pedagang daging tersebut sampai meresahkan warga. PD Pasar harus membuat batasan mereka, mereka harus ditata agar tempat berjualannya terpisah," katanya, Rabu (10/6/2015).
Sebelumnya sejumlah perwakilan warga dari kawasan tersebut menyampaikan keluhan mereka mengenai keberadaan lapak berjualan daging babi tersebut. Keluhan ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di Komisi C DPRD Medan.
"Lapak jualan mereka berdekatan dengan lapak pedagang sayur. Kita jadi tidak nyaman berbelanja disana," kata Nurjihan, salah seorang warga saat mengadu ke DPRD Medan, Rabu (10/6/2015).
Nurjihan menjelaskan keresahan mereka tersebut sudah berlangsung selama 3 tahun terakhir. Namun selama ini pengaduan dan keluhan mereka belum direspon oleh PD Pasar selaku pengelola pasar di Kota Medan.
"Kami hanya minta agar mereka ditempatkan tersendiri, bukan kami melarang berjualan," ungkapnya.
Sementara itu, Ikhwan Nasution selaku kepala Pasar Impres Pendidikan/Cahaya menjelaskan bahwa pasar cahaya atau yang lebih dikenal dengan sebutan pasar durian adalah pasar yang berada dibawah kendali PD pasar Medan. Untuk pasar cahaya sendiri para pedagangnya berjualan di pinggir jalan dengan mendirikan lapak sendiri.
Untuk pedagang daging babi itu sendiri, dirinya menjelaskan bahwa sepengetahuannya pedagang tersebut berjualan di depan rumahnya masing-masing. Namun dirinya akan mengecek lagi untuk memastikannya. Sehingga jika itu benar, maka dirinya akan meminta pedagang bersama pihak kecamatan untuk memundurkan tata letak barang dagangannya. Sementara jika harus memindahkan di lokasi lain maka itu sulit. Sebab luas pasar tidaklah besar.
"Saya akan cek lagi besok,"ujarnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA