post image
KOMENTAR
Gosip atau membicarakan orang lain kerap diidentikkan dengan kegiatan negatif. Namun ilmuwan justru menemukan sisi positif dari bergosip.

Profesor psikologi evolusioner dari  Universitas Oxford  Robin Dunbar menyebut bahwa gosip bisa membuat manusia hidup lebih lama.

Ia menyebut bahwa gosip membantu manusia untuk bisa mendekatkan diri dengan teman dan juga mempelajari informasi penting tentang siapa yang harus dipercaya.

Prof Dunbar juga menjelaskan bahwa gosip juga merupakan komunikasi vital yang bisa menjaga manusia untuk bisa hidup lebih lama.

"(Bergosip) memiliki efek yang lebih besar dari apapun, kecuali berhenti merokok," kata Prof Dunbar seperti dimuat Daily Mail (Senin, 8/6).

"Jaringan sosial Anda memiliki pengaruh yang besar pada kebahagiaan dan kesejahteraan," sambungnya.

Ia menekankan bahwa masalah yang dihadapi setiap manusia adalah soal bagaimana memelihara jaringan sosial. Karena itu, evolusi bahasa dalam bergosip bisa menjaga jaringan sosial itu, sekaligus menjaga manusia untuk tetap memiliki informasi terbaru serta berbagi cerita. Hal-hal itulah yang Prof Dunbar sebut perlu untuk kohesi di masyarakat.

"Bergosip hanyalah mengobrol dengan orang dan membuat kita tetap terbaharui dengan dunia sosial di mana kita tinggal. Jadi, gosiplah yang membuat kita manusia," bebernya.

Gosip itu sendiri, sambungnya, tidak diidentikan dengan hal yang negatif sampai abad ke-18. Idenya adalah bahwa gosip merupakan bagian dari pengembangan bahasa yang membuat manusia bisa berkomunikasi lebih baik dan membuat manusia untuk bisa menyampaikan informasi yang berguna dan hidup dalam kelompok yang lebih besar.

Sementara itu seorang profesor sejarah di Universitas Ibrani Yerusalem yakni Yuval Nuh Harari menyebut bahwa keterampilan bahasa baru yang dilakukan oleh manusia modern sekitar 70 ribu tahun lalu memungkinkan manusia untuk bergosip selama berjam-jam.

"Bahkan saat ini sebagian besar komunikasi manusia, baik dalam bentuk email, panggilan telepon atau kolom koran adalah gosip," ujarnya.

"(Gosip) datang secara alami yang  yang tampaknya seolah-olah bahasa kita berevolusi untuk tujuan tersebut," tambah Harari.

Ia bahkan menyebut bahwa "biang gosip" pada kenyataannya adalah wartawan pertama yang membantu menginformasikan ke orang lain tentang siapa yang harud dihindari dan siapa yang harus dipercaya. [hta/rmol]

Inovasi Pemutus Rantai Penularan Tuberculosis Paru Melalui Wadah Berisi Lisol Terintergrasi Startegi Derectly Observed Treatment Shourtcourse (DOTS)

Sebelumnya

Cegah Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Kesehatan