Aksi unjuk rasa di Bank Danamon, Jalan Diponegoro, Medan sempat memanas. Hal ini karena pihak manajemen bank tersebut tidak muncul memenuhi tuntutan dari pengunjuk rasa yang meminta agar manajemen meminta maaf dalam kasus pemecatan satpam karena meninggalkan tugas untuk menunaian ibadah Sholat Jumat.
Beberapa pengunjuk rasa yang terbakar emosi sempat menendang plang petunjuk yang ditempatkan didepan pintu gerbang bank tersebut sembari berteriak menyebut Bank Danamon sebagai pemicu konflik berbau SARA.
"Danamon pemicu SARA harus enyah dari Kota Medan," teriak mereka, Jumat (5/6/2015).
Selain menendang plang petunjuk arah, massa juga membakar ban bekas tepat didepan pintu gerbang bank tersebut, sehingga akses masuk menjadi terganggu. Koordinator aksi Rony Syamsuri kemudian memerintahkan massa aksi untuk mundur dari pintu gerbang. Para pengunjuk rasa memilih untuk meninggalkan lokasi dengan alasan untuk melaksanakan sholat Jumat. Namun mereka mengancam akan kembali berunjuk rasa sampai seluruh kesepakatan mengenai permohonan maaf secara terbuka pada media dipenuhi, serta beberapa tuntutan lainnya seperti mempekerjakan kembali Hendry Waluyo security yang dipecat tersebut.
"Kami nyatakan perang terhadap Bank Danamon, kami akan terus menggalang kekuatan sampai Bank Danamon memenuhi kesepakatan yang sudah ada," ujarnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA