Insiden robohnya bangunan Vihara yang sedang dalam proses pembangunan di Komplek CBD Polonia Medan, tidak membuat aktivitas pembangunannya langsung terhenti. Pagi ini sejumlah pekerja terlihat kembali berdatangan ke lokasi bangunan tersebut untuk kembali bekerja.
Pantauan dilokasi para pekerja masih berkumpul sembari menunggu instruksi untuk bekerja. Mereka sendiri menolak memberikan komentar seputar aktivitas mereka hari ini.
Pada bagian atas bangunan yang menjadi sumber ambruknya bangunan masih terpasang garis polisi. Hal ini karena petugas masih melakukan penyelidikan seputar adanya dugaan kelalaian yang memicu insiden tersebut. Bahkan petugas sendiri sudah meminta agar aktivitas pembangunan gedung tersebut dihentikan sementara waktu.
"Saat ini seluruh aktivitas pembagunan gedung Vihara CBD sudah kita suruh hentikan. Kita juga tekah memberikan tanda Police Line ditempat terjadinya kecelakaan itu. Saat ini kita telah memanggil tiga orang saksi untuk menjelaskan peristiwa tersebut," kata Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Aldi Subartono, Kamis (4/6/2015) kemarin.
Diketahui, bangunan yang akan dijadikan sebagai Vihara pada komplek CBD Polonia rubuh akibat skafolding yang tidak kuat menahan campuran semen pada lantai 3. Sejumlah pekerja mengalami luka dan langsung dilarikan ke RSU Mitra Sejati.
Insiden ini juga menguak fakta bahwa bangunan tersebut dibangun tanpa adanya Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan oleh Dinas TRTB Kota Medan. Anehnya, peletakan batu pertama dalam pembangunan vihara ini disebut dihadiri oleh Walikota Medan.[rgu]
KOMENTAR ANDA