Harga cabai merah dan bawang putih di pasar tradisional di Kota Medan mengalami kenaikan menjelang bulan puasa.
Menurut salah seorang pedagang di Pasar Petisah, Rima (35) mengatakan, naiknya harga cabai merah dan bawang merah disebabkan hasil panen holtikultura termasuk cabai merah dan bawang mengalami penurunan.
"Saat ini harga cabai merah Rp50 ribu/ kg dari harga biasanya Rp30 ribu/kg. Sedangkan bawang merah Rp40 ribu dari harga Rp20 ribu/kg. Untuk bawang merah impor harganya Rp 25 ribu," katanya, Selasa (2/6/2015).
Situasi ini pun, membuat resah para pedagang maupun konsumen. Pasalnya, akibat harga yang menjulang jumlah pembeli pun menurun dari biasanya. Pedagang pun memprediksi bahwa situasi ini masih akan berjalan hingga pada Puasa hingga Idul Fitri mendatang.
Kepala Bidang Holtikultura Dinas Pertanian Sumut, Yulizar mengaku, pemerintah berencana melakukan import cabai dan bawang. Hal ini dilakukan pasokan cabai dan bawang di daerah sentra produksi, tidak mencukupi permintaan masyarakat. Tingginya permintaan ini pun membuat harga dua komoditas ini melambung naik.
"Hingga kini produksi holtikultura kita menurun, termasuk cabai merah dan bawang merah. Hal ini, karena masih dampak dari erupsi Sinabung. Selain itu, ini kan ada daerah yang juga masih waktu tanam, seperti di Batubara, Simalungun dan Kabupaten Karo," ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini hasil produksi cabai merah mencapai 75.668 ton. "Daerah hasil produksi yang paling banyak hingga April ada di Kabupaten Batu Bara, yakni 22.903 ton. Selain itu, Simalungun 19.952 ton dan Karo 16.652 ton," jelasnya.
Untuk hasil produksi bawang merah, katanya, ada sekitar 3.289 ton, dengan daerah penghasil terbesar di Simalungun yaitu 782 ton. Dilanjutkan Dairi dengan 779 ton dan Toba Samosir 476 ton.
"Kalau data kebutuhan itu ada sama Badan Ketahanan Pangan (BKP) ya. Tapi produksi kita memang menurun. Tapi setahu saya kebutuhan cabai merah untuk Sumut hingga saat ini masih mencukupi," akunya.
Kepala Bidang Data Statistik dan Distribusi BPS Sumut, Bismark S Pardamean mengatakan, kenaikan harga cabai merah masih menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Sumatera Utara.
"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, cabai merah mengalami kenaikan hingga 95,46% sepanjang Mei 2015. Selain itu, harga cabe hijau naik 44,20% dan daging ayam ras dengan persentase kenaikan harga sebesar 10,73% juga jadi penyumbang inflasi terbesar pada Mei 2015," katanya.
Jika dilihat dari empat kota indeks harga konsumen (IHK) di Sumut yakni Sibolga, Pematangsiantar, Medan dan Padangsidimpuan, katanya, kenaikan harga cabai merah menjadi penyumbang inflasi pertama dari tujuh komoditas lainnya.
"Dari empat kota itu, kenaikan cabai merah ini memberikan andil besar terhadap inflasi di Medan yakni 1,1047 sedangkan pada tiga kota lainnya dibawah 0,8% namun tetap pada urutan pertama," pungkasnya. [ben]
KOMENTAR ANDA