
Koordinator aksi, Bambang Hermanto dalam orasinya menyebutkan saat ini keberadaan dunia usaha di Sumatera Utara semakin terancam akibat berbagai persoalan seperti harga gas yang meningkat dan adanya kebijakan-kebijakan penutupan perusahaan atas tuntutan kelompok tertentu.
"Turunkan harga gas di Sumatera Utara, harga gas yang melonjak tinggi akan membuat perusahaan kolaps dan akan menambah pengangguran," katanya.
Saat ini menurut Bambang, harga gas di Sumut saat ini senilai USD 7,25/mmbtu dan akan dinaikkan menjadi USD 14-16/mmbtu oleh PGN. Harga ini menurut mereka terlalu tinggi dibanding harga gas di Jawa yang hanya sebesar USD 6,5/mmbtu. Harga yang ada saat ini saja menurut mereka sudah membuat 50% perusahaan mengurangi produksinya.
"Kalau sampai naik menjadi USD 14-16/mmbtu maka kami buruh ini akan menjadi pengangguran karena perusahaan kami tutup," ujarnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA