PT Inalum mengucurkan beasiswa sebesar Rp 8 miliar sebagai wujud kepedulian sosial perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan. Beasiswa tersebut dialokasikan pada kepada siswa-siswi SD, SMP dan SMA serta Perguruan Tinggi yang ada di Sumatera Utara. Demikian disampaikan Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), Winardi.
Dalam keterangannya seperti dikutip rmol.co, dana beasiswa pendidikan terebut diperuntukkan bagi siswa yang berasal dari 10 kabupaten/kota seperti Kab. Batu Bara, Kab. Asahan, Kab. Toba Samosir, Kab. Samosir, Kab. Dairi, Kab. Karo, Kab. Simalungun, Kab. Humbang Hasundutan, Kab. Tapanuli Utara, dan Kota Tanjung Balai.
"Penyerahan dana beasiswa untuk tingkat SD, SMP, dan SMA akan dilaksanakan mulai bulan Juni sampai dengan Agustus 2015, sedangkan untuk tingkat Perguruan Tinggi akan diserahkan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2015," katanya, Selasa (26/5/2015).
Penyaluran dana beasiswa ini, lanjut dia, tak terlepas dari kinerja PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) pada tahun 2014 selama periode April-Desember 2014 mengalami peningkatan yang signifikan. Produsen aluminium batangan (ingot) satu-satunya di Indonesia tersebut memperoleh laba dua kali lipat dibanding tahun fiskal sebelumnya.
Peningkatan kinerja PT Inalum (Persero) tersebut didukung oleh kondisi operasi yang aman dan terkendali dengan tinggi muka air Danau Toba pada level 904,36 mdpl pada akhir Desember 2014 dan rata-rata mengoperasikan 501 dari 510 unit tungku peleburan yang dimiliki.
"Jadi tahun 2014, produksi aluminium batangan mencapai 199.692 ton, naik 4,1 persen dibandingkan produksi 190.363 ton pada periode yang sama di tahun 2013," paparnya.
Harga aluminium batangan yang cenderung menguat selama tahun 2014 juga mendorong perusahaan plat merah ini memperoleh laba bersih sebesar 128,7 juta dolar AS atau meningkat secara signifikan 201 persen dari 64 juta dolar AS (setelah restatement) pada tahun fiskal 2013.
Dari sisi penjualan aluminium batangan, pasar domestik menyerap sebesar 142.925 ton (71,5 persen), meningkat sekitar 171 persen lebih dibandingkan periode yang sama pada tahun 2013 yang hanya sebesar 83.362 ton. Sedangkan ekspor aluminium batangan mencapai 57.000 ton (28,5 persen) atau turun sebesar 47 persen dibandingkan ekspor tahun lalu, yang saat itu masih berstatus sebagai Perusahaan Modal Asing (PMA) yaitu sebesar 107.001 ton.
"Peningkatan penjualan pada pasar domestik menunjukkan keseriusan PT Inalum (Persero) untuk turut mengembangkan industri hilir Aluminium di Indonesia," imbuhnya.
Demikian halnya dari sisi kontribusi terhadap negara, pada bulan Desember 2014, PT Inalum (Persero) juga telah menyetor tambahan atas dividen tahun fiskal 2013 sebesar ekuivalen 10 juta dolar AS dan dividen interim untuk tahun buku 2014 sebesar 90 juta dolar AS kepada pemerintah.[rgu]
KOMENTAR ANDA