Lima orang bersaudara saling bacok di Desa Pardomuan, Kecamatan Panyabungan Timur, Kabupaten Mandailing Natal, Selasa (19/5/2015) malam.
Informasi dihimpun, Rabu (20/5/2015), akibat saling bacok tersebut, Mahmudin (45) mengalami luka bacok pada kaki kiri, kening dan hidung, Sukri (21) yang merupakan anak dari Mahmudin mengalami luka bacok pada kepala, Nasaruddin (35) mengalami luka bacok pada kepala dan leher, serta Aman (40) mengalami luka bacok pada badan dan tangan.
Sementara seorang pelaku berinisial A yang juga merupakan anak Mahmudin, melarikan diri.
Informasi yang dihimpun, saat itu Nasaruddin dan Aman mendatangi rumah paman mereka Mahmuddin untuk melarang agar tidak lagi memanen tanaman ganja di Tor Sihite. Hal ini karena aparat kepolisian sedang melakukan operasi pembersihan ladang ganja.
Setelah itu mereka pun pulang. Tidak lama kemudian, Mahmuddin bersama anaknya Sukri dan A mendatangi rumah mereka.
Tanpa basa-basi, Mahmuddin, Sukri dan A membacok Nasaruddin dan Aman. Karena terdesak dan di dekat kedua korban terdapat parang, kelimanya pun terlibat saling bacok. Pertikaian kelimanya terhenti setelah dilerai warga.
Kapolres Madina AKBP Andry Setiawan melalui Kasatreskrim AKP Wira Prayatna yang dikonfirmasi membenarkan terjadinya saling bacok antar keluarga ini.
Untuk mengantisipasi keributan susulan, personel Polres Madina bersenjata lengkap berjaga-jaga di RSUD Panyabungan.
"Motif terjadinya saling bacok karena korban mengingatkan pelaku agar tidak lagi memanen tanaman ganja di Tor Sihite karena aparat kepolisian saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan pembersihan ladang ganja," katanya.
Sampai saat ini dua orang korban dan seorang pelaku dirawat di RSUD Panyabungan, dan seorang pelaku, Sukri dirujuk ke rumah sakit di Bukit Tinggi, Sumatera Barat.
"Satu orang pelaku lainnya berinisial A melarikan diri dan masih dalam pengejaran," pungkasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA