Labor Institute Indonesia atau Institute Pengembangan Kebijakan Alternatif Perburuhan mengingatkan Presiden Joko Widodo tak perlu risau dengan gerakan aksi 20 Mei.
"Kami menyarankan agar pemerintahan Jokowi tidak panik dengan aksi tersebut," ujar Analisis Ekonomi dan Politik Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga dalam keterangannya, Selasa (19/5).
Rencananya, berbagai elemen masyarakat terutama organisasi mahasiswa, buruh, tani, nelayan dan LSM akan tumpah ruah untuk melakukan aksi bertepatan dengan 17 tahun reformasi itu. Aksi akan digelar di depan Istana Negara dan di berbagai tempat di Indonesia.
Justru, kata Andy, Jokowi dapat menjadikan aksi tersebut sebagai media untuk mendengar aspirasi rakyat yang menginginkan adanya upaya perbaikan kesejahteraan rakyat, penegakkan hukum dan penghormatan akan hak azasi manusia.
"Bisa saja Jokowi membuka diri untuk menerima perwakilan para demonstran besok di Istana guna menyerap aspirasi para demonstran," kata Andy menyarankan.
Dari data yang dihimpun di lapangan, beberapa tuntutan yang akan diusung dalam gerakan aksi 20 Mei tahun ini adalah mendesak Jokowi agar menuntaskan cita-cita reformasi, yakni mewujudkan birokrasi pemerintahan yang bersih di segala lini, bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, pemerataan pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat, dan menurunkan harga-harga bahan pokok yang saat ini sangat membebani rakyat.
Selain itu aksi tersebut bertujuan mengingatkan Jokowi untuk tidak tersandera dengan transaksi politik dari partai politik pengusung dalam Pilpres yang lalu, yang menyandera Jokowi dalam menjalankan pemerintahan.[hta/rmol]
KOMENTAR ANDA