Partai Demokrat adalah satu-satunya partai yang mengikuti pemilu dan langsung memenuhi syarat sebagai partai yang dapat mengusung calon presiden sendiri, yaitu di pemilu 2004. Partai Gerindra di Pemilu 2009 dan Partai Nasdem di Pemilu 2014 hanya mampu lolos parlementary treshold tetapi tidak memenuhi kuota untuk mengusung sendiri capresnya.
Itulah mengapa Prabowo Subianto (Ketum Gerindra) harus menjadi pendamping Megawati Soekarnoputri (Ketum PDIP) di 2009, dan Surya Paloh (Ketum Nasdem) tidak mampu mencalonan dirinya di 2014.
Partai Demokrat juga tercatat secara fenomenal dengan modal 7 persen mampu menempatkan kadernya SBY menjadi presiden di 2004, dan kembali menjadi presiden di 2009 dengan modal dukungan pada partai berlambang mercy itu 20 persen, melonjak tiga kali lipat dari pemilu 2004.
Andi Arief, yang menjadi Peninjau Kongres IV Demokrat, mengatakan, Demokrat sudah terlalu sering menjungkirkan analisa pengamat politik dalam dan luar negeri. Misalnya, tahun 2009 Demokrat diprediksi akan terlempar dari parlemen, ternyata faktanya malah menjadi 20 persen. Pemilu 2014 diprediksikan hanya akan memperoleh papan bawah 5 persen bahkan hilang dari peredaran karena ulah sejumlah kadernya yang merusak dengan prilaku korup, namun fakta di pemilu 2014 justru berada di angka 10,2 persen pemilih.
Mantan staf khusus presiden itu mengungkapkan, kongres di Surabaya yang dibuka hari ini akan menjadi sangat menarik karena tanpa pernah diperhitungkan sebelumnya mayoritas struktur partai meminta SBY turun tangan memimpin partai ini untuk lima tahun ke depan.
Jelas dia, semua boleh memprediksi, semua boleh berkomentar apapun, namun harus mengingat dua hal. Pertama, tidak dapat dipungkiri SBY adalah satu dari sekian banyak kader terbaik Demokrat yang mempersatukan kembali faksioanlisai pasca Kongres 2010. Kedua, saat SBY menyelesaikan jabatan presiden 20 Oktober 2014, tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan SBY mencapai 71 persen.
"Selamat berkongres Partai Demokrat," demikian Andi Arief.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA