Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid, MA menerima kunjungan Himpunan Mahasiswa (Himma) dan Himpunan Mahasiswi (Himmi) Persatuan Islam (Persis).
Pertemuan tersebut berlangsung di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR, Gedung Nusantara 3 lantai 9 kompleks MPR DPR dan DPD, pada Selasa (5/5). Pada kesempatan tersebut rombongan dipimpin Ketua Umum PP Himma Presis Nizar Ahmad Saputra.
Kepada Wakil Ketua MPR, Nizar Ahmad Saputra antara lain mengatakan salah satu maksud kedatangannya adalah mempererat tali silaturrahmi dengan Wakil Ketua MPR. Ini penting agar hubungan kedua pihak semakin erat dikemudian hari. Apalagi baik mahasiswa maupun anggota Legislatif memiliki tugas yang sama dalam mengawal proses pembangunan.
Nizar Ahmad menyampaikan beberapa program PP Himma Persis. Antara lain, pendirian Madrasah Politik dan Sekolah Filsafat hukum Islam. Madrasah Politik didirikan untuk mengenalkan dunia politik secara luas, bukan sekedar praktek politik saja.
Dengan begitu diharapkan keterbukaan dan pandangan politik masyarakat akan mengalami kemajuan. Dan menghindarkan masyarakat dari sikap apatis terhadap politik.
Nizar Ahmad berharap, Ketua MPR berkenan menyampaikan kuliah umum terkait perkembangan demokrasi dan politik mutakhir yang ada di Indonesia. Sekaligus bersilaturahmi dengan pegurus dan anggota Himma Persia beserta pengurus dan kader Persatuan Indonesia.
Menjawab berbagai masukan yang disampaikan Himma Persis, Wakil Ketua MPR RI merasa senang. Menurutnya, hubungan dirinya dengan jajaran pengurus Persis berjalan dengan baik. Bahkan beberapa kader Persis juga bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera.
Demokrasi, menurut Hidayat Nur Wahid merupakan sebuah keniscayaan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Meski kadang, demokrasi memang tidak memberikan apa yang diinginkan. Namun banyak juga cita-cita dan keinginan yang bisa terwujud melalui demokrasi.
"Selama kita masih ingin terus hidup dalam Negara kesatuan Republik Indonesia, sudah semestinya kita menerima demokrasi. Inilah pilihan yang sudah diambil oleh seluruh bangsa Indonesia, dan harus diterima oleh semua masyarakat," kata Hidayat Nur Wahid menambahkan.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA