Meski pihak Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Tanah Karo terus membantu distribusi air bersih kepada pengungsi Sinabung, namun kondisi ini semakin hari semakin dirasa menyulitkan. Pembuatan sumur bor dinilai menjadi salah satu solusi yang akan memudahkan masyarakat pengungsi Sinabung untuk mendapatkan air bersih.
Empat desa yang saat ini membutuhkan sumur bor tersebut yakni Desa Payung, Desa Berastepu, Desa Selandi Baru dan Desa Guru Kinayan. Perharinya warga disana terpaksa membeli air bersih senilai Rp 5 ribu untuk jerigen ukuran 20 liter.
"Kami tidak menginginkan hal ini terus menerus, mengharapkan bantuan air bersih datang ke Desa kami. Semoga bisa dibuatkan sumur bor agar bisa disalurkan ke rumah-rumah warga," kata Marlena (55) salah seorang warga, Senin (4/5/2015).
Pihak MRI Tanah Karo sendiri mengaku hingga saat ini masih rutin menyuplai air bersih ke desa-desa tersebut. Kondisi ini bahkan sudah berlangsung seja akhir tahun 2014 lalu.
"Semenjak akhir tahun lalu hingga kini kami terus mensuplai kebutuhan air bersih di empat Desa Kecamatan Payung,yakni Desa Payung,Selandi Baru,Guru Kinayan dan Berastepu," ujar Susanto Ginting (28) dari MRI Tanah Karo.
Kesulitan air bersih ini menambah kesulitan yang dialami oleh para pengungsi yang belum berani pulang ke desa mereka. Salah satunya seperti pengungsi asal Desa Guru Kinayan yang hingga saat ini masih bertahan dilahan pertanian mereka jauh dari kampung.
"Saat ini warga kami terpencar,mayoritas mengungsi di ladang-ladang pertanian dan di huntara (hunian sementara) sisanya ada yang mengontrak di Kabanjahe,air bersih yang sulit didapat menambah kesulitan hidup warga kami yang terus terombang ambing semenjak Gunung Sinabung erupsi beberapa tahun lalu hingga kini," kata Kepala Desa Guru Kinayan Pelin Sembiring.[rgu]
KOMENTAR ANDA