post image
KOMENTAR
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan Syaiful Bahri menolak pernyataan dari Ombudsman Perwakilan Sumatera Utara tentang indikasi kebocoran soal UN yang terjadi di SMP Negeri 1 Medan. Ia bahkan menantang pihak ombudsman untuk membuktikan adanya kebocoran soal UN tersebut.

"Mana ada, ada rupanya kunci jawaban bocor? kok Ombudsman pula ditanaya. Ini kepala sekolahnya ini yang melaksanakan ini," katanya dengan nada tinggi, Senin (4/5/2015).

Syaiful Bahri menyebutkan, pernyataan mengenai adanya kebocoran soal yang didasarkan pada temuan kertas yang diduga jawaban soal ujian tersebut sebagai sebuah fitnah. Ia meminta agar pihak yang menemukan dugaan kebocoran tersebut secara langsung menyerahkan datanya kepada mereka.

"Jangan memfitnah, makanya nggak pernah maju bangsa ini. Fitnah-fitnah terus, tolong berikan datanya," ujarnya.

Temuan kertas dari salah seorang siswa saat mengikuti ujian di SMP Negeri 1 Medan oleh Ombudsman sendiri menurutnya sudah ditanyakan langsung kepada pihak kepala sekolah. Namun jawaban dari kepala sekolah tersebut menurutnya tidak ada kertas jawaban yang beredar. Oleh karena itu, ia kembali menyebut tudingan tersebut sebagai sebuah fitnah.

"Jangan disebar-sebarkan fitnah. Saya pantau berjalan baik. Kalau ada temuan, saya laporkan ke kepala dinas. Ombudsman itu kan pengawas dia, bukan Inspektorat dia," ujarnya sembari beranjak masuk ke mobil dinasnya.[rgu]

Tak Ada Niat Baik Selesaikan Sengketa, Yayasan Pendidikan Al Hidayah Permainkan Warga

Sebelumnya

Pembatalan Kenaikan UKT oleh Menteri Nadiem Tidak Menyelesaikan Masalah

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Pendidikan