Pasca kongres PDIP, hubungan Presiden Joko Widodo dengan Megawati diklaim makin lengket. Komunikasi keduanya makin intens, bahkan sering telepon-teleponan dan makan bersama.
Diakui Ketua DPP PDIP bidang Perekonomian, Hendrawan Supratikno sebenarnya selama ini hubungan Mega dan Jokowi tidak pernah ada masalah. Keduanya selalu berkomunikasi dengan baik, tidak pernah ada keretakan seperti yang diisukan beberapa waktu terakhir. Namun pasca kongres awal April lalu, hubungan Mega-Jokowi makin baik.
"Dari dulu sudah baik, dan sekarang makin baik. Arus komunikasinya semakin terbuka. Tidak ada sekat-sekat lagi,” ucapnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (5/5).
Setelah kongres, Jokowi dan Mega sering ketemuan dan makan bareng. Baik di acara formal seperti di peringatan Konferensi Asia Afrika beberapa waktu lalu, maupun di acara informal yang digeral di Istana dan Teuku Umar.
"Ketemuannya sering sekali. Dulu, saya rajin mencatat tiap ada ketemuan. Tapi karena sering, ya dianggap biasa, jadi tidak dicatat lagi," jelas Hendrawan.
Kalaupun tidak bisa ketemuan langsung, lanjut Hendrawan, Jokowi dan Mega selalu komunikasi via telpon. Dalam komunikasi ini, Jokowi-Mega memilih langsung.
"Setiap saat bisa telepon-teleponan. Langsung sekarang," imbuhnya.
Makin lengketnya hubungan Jokowi-Mega ini, tambah Hendrawan, karena keduanya sadar bahwa komunikasi, dukungan parlemen, dan mengawal visi misi trisakti dan nawacita di pemerintahan Jokowi sangat penting. Terlebih, saat ini ada pihak-pihak yang mencoba memperkeruh suasana.
"Ada ketiga kesadaran dari keduanya. Yaitu sadar pentingnya komunikasi untuk mengawal visi misi, sadar pentingnya dukungan parlemen, dan sadar bahwa ada pihak-pihak ketiga yang terus mencoba memperkeruh suasana," tandasnya. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA