
Kelima tokoh itu adalah Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Menko Maritim Dwisuryo Indroyono Susilo, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva.
Kelimanya memainkan peranan penting dalam memajukan praktik demokrasi yang kami artikan secara luas, tidak sekadar prosedural,” ujar Redaktur Kantor Berita Politik RMOL, Yayan Sopyani Al Hadi, yang menjadi ketua tim penilai.
Menurut Yayan, proses penilaian dilakukan secara bertahap di ruang redaksi. Sejumlah nama kandidat dikumpulkan dan didiskusikan. Redaksi juga mengundang keterlibatan pihak lain, seperti pengamat dan politisi, untuk ikut memberikan penilaian pada nama-nama kandidat penerima penghargaan.
"Ketua MPR yang Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, misalnya, kami nilai memiliki komitmen yang tinggi pada demokrasi. Dia membuktikannya tanpa basa-basi di lingkaran sendiri. Bang ZH menyingkirkan paradigma the winner take all,dan tetap merangkul mereka yang berbeda. Menurut kami, dia juga berperan menciptakan situasi politik yang kondusif di Parlemen, khususnya pasca Pilpres," ujar Yayan.
Sementara Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, sambung Yayan masih mencontohkan, berperan besar dalam menjaga soliditas institusi Polri. Selain peranannya di masa-masa genting yang baru berlalu itu, Badrodin juag dikenal sebagai perwira polisi pekerja keras yang tidak mementingkan pangkat dan jabatan.
"Jenderal Badrodin membuat proses transisi kepemimpinan di tubuh Polri berjalan lancar. Ini mungkin terjadi karena dia memiliki kemampuan komunikasi yang baik, ke dalam maupun ke luar institusi Polri," demikian Yayan.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA