post image
KOMENTAR
Pernyataan politikus Partai Nasdem Akbar Faizal soal Luhut Panjaitan yang mempunyai alat untuk menyedot data KPU saat Pilpres 2014 lalu tak berdasar dan sulit dibuktikan. Akbar, yang juga pendukung Jokowi seperti Luhut, mengungkapkan hal tersebut dinilai karena kecewa.

"Akbar Faisal juga hanya bluffing saja. Dia kan tidak masuk ring 1 Jokowi, mungkin dia kecewa," ujar mantan Tim IT KPU, Pratama D Persadha, dalam diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (23/4).

Walau demikian, Pratama mengakui sistem keamanan informasi IT KPU sangat rawan untuk disusupi. KPU sebaiknya mengadopsi penggunakan enkripsi untuk setiap infgormasi yang masuk klasifikasi rahasia. Sehingga meskpun berhasil dicuri, belum tentu bisa dibuka dan dibaca.

"Saya bukan sembarangan ngomong rawan. Di depan Komisi I DPR saya tunjukkan dalam 3 jam saya bisa lakukan penetrasi IT KPU, mereka semua kaget. Makanya negara harus perhatikan betul soal keamanan informasi utamanya yang berkaitan dengan kepentingan nasional," demikian Pratama. [hta/rmol]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa