Dalam pidato Peringatan 60 Tahun Konfrensi Asia Afrika (KAA), Presiden Joko Widodo melontarkan kritikan pedas terhadap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Kita mendesak reformasi PBB agar berfungsi secara optimal sebagai badan dunia yang mengutamakan keadilan dunia bagi semua bangsa," tegas Jokowi di hadapan para pemimpin negara/pemerintah peserta KAA di JCC, Jakarta (Rabu, 23/4).
Jokowi membandingkan kondisi ekonomi dimana masih ada 1,2 miliar jiwa yang miskin diantara negara-negara kaya sehingga hal ini makin menunjukkan ketidakadilan dan kesenjangan.
"Terpampang di hadapan kita negara-negara kaya, sementara 1,2 miliar jiwa tidak berdaya dalam kemiskinan. Semakin kasat mata bahwa dunia yang kita warisi saat ini sarat dengan ketidakadilan dan kesenjangan," sambungnya.
Bank Dunia, International Monetary Fund (IMF) dan Asian Development Bank (ADB) juga tak luput dari kritikan Jokowi. Menurutnya, lembaga moneter Internasional ini sudah tak bisa lagi dijadikan satu-satunya penyelesaian masalah keuangan bagi negara-negara dunia.
"Pandangan yang mengatakan bahwa persoalan ekonomi dunia hanya bisa diselesaikan oleh Bank Dunia, IMF dan ADB adalah pandangan usang yang perlu dibuang," tandas Jokowi yang disambut tepuk tangan meriah para hadirin. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA