Kebijakan Pemerintah untuk menghapus premium di kota besar harus dikaji lebih cermat. Pasalnya, kebijakan penggantian premium dengan pertalite tersebut dapat memicu kenaikan harga pokok lainnya.
"Pergantian BBM bisa berdampak pada kenaikan harga. Lagi-lagi pemerintah tidak peka dengan keadaan rakyat," ujar politisi Partai Amanat Nasional, Abdullah Rasyid kepada MedanBagus.Com.
Dikatakan Rasyid, kebijakan mengganti premium dengan pertalite di kota-kota besar akan berdampak langsung kepada kenaikan harga barang dan jasa.
"Kebijakan ini akan bermuara pada pertambahan angka kemiskinan, penambahan jumlah pengangguran, anak-anak terlantar dan putus sekolah," ujar Rasyid.
Dengan begitu, lanjut Rasyid, Pemerintah Jokowi dengan sengaja telah memprovokasi kemarahan rakyat.
"Indonesia diancam bahaya, karena Pemerintahnya mengundang kemarahan rakyat yang lapar," tandas dia. [hta]
KOMENTAR ANDA