post image
KOMENTAR
Kongres IV PDI Perjuangan merupakan kongres yang pertama ketika PDI Perjuangan berhasil mengantarkan kadernya menjadi Presiden RI dan kongres yang pertama setelah 10 tahun partai ini menjadi oposisi. Tak heran bila Kongres IV ini menjadi momentum yang  paling menyedot perhatian dan ditunggu oleh publik.

Menurut Direktur Eksekutif Point Indonesia, Karel Susetyo, ada berbagi isu yang menjadi perhatian publik. Misalnya saja soal regenerasi kepemimpinan internal, hubungan partai dengan pemerintah, komposisi kepengurusan pusat dan arah kebijakan partai dalam lima tahun mendatang.

Karel pun yakin apa yang diputuskan secara strategis dalam kongres tersebut, akan mempengaruhi pemerintahan ke depan. Misalnya terkait dengan isu penumpang gelap, yang jelas merupakan warning Megawati kepada Presiden Jokowi untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan roda pemerintahannya, agar tidak melenceng jauh dari Nawacita dan Trisakti Bung Karno.

"Ini seharusnya dimaknai sebagai sebuah upaya konstruktif dalam membangun hubungan antara partai dan pemerintah, dan bukan sebaliknya mengintervensi pemerintah," kata Karel beberapa saat lalu (Senin, 13/4).

Namun, lanjut Karel, sejumlah pihak terlihat menggunakan kesempatan pada kongres ini, untuk memperlemah posisi politik Megawati dan sekaligus menghadapkannya dengan Jokowi. Sesuatu yang irasional, karena Jokowi adalah kader PDIP dan sedang menjalankan tugasnya sebagai Presiden.

Berbagai macam isu coba dimunculkan, yang intinya ingin mendorong simpati publik kepada Jokowi. Ia melihat desain ini tidak akan pernah datang dari Jokowi.

"Saya melihat ada kelompok yang tengah berusaha keras untuk memisahkan Jokowi dengan PDIP, ini diawali dengan upaya merusak citra Megawati yang dikesankan merendahkan Jokowi. Untuk itu keduanya harus sadar, PDIP dan Jokowi, segera melepaskan diri dari permainan politik yang sengaja diciptakan tersebut," ungkap Karel.

Sepatutnya, kata dia, mereka mengintepretasikan permainan politik ini sebagai ancaman untuk menggagalkan pemerintahan dalam waktu yang cepat. Dengan adanya kegaduhan politik, maka pemerintah akan kehilangan fokusnya dalam mewujudkan Nawacita.[rgu/rmol]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa