Emas masih menjadi barang yang gagal ditebus dan sering dilelang oleh PT Pegadaian Kanwil I Medan.
"Ada sekitar 95 persen emas yang gagal ditebus oleh penggadai dan sering dilelang. Lima persennya lagi yang dilelang adalah mobil, sepeda motor, TV, laptop dan lainnya," kata Humas PT Pegadaian Kanwil I Medan, Lintong Parulian Panjaitan, Jumat (10/4/2015).
Menurut Lintong, dominasi emas yang menjadi barang lelang karena menjadi favorit untuk digadai. "Di Pegadaian Kanwil I ada kenaikan sekitar 30% omset sejumlah produk setiap tahunnya," jatanya.
Hal tersebut didorong tingginya minat masyarakat untuk menggadai yang dipengaruhi kebutuhan yang juga terus meningkat. "Tentu ini juga yang menjadi salah satu penyebab masih tingginya produk gagal tebus hingga akhirnya dilelang," kata Lintong.
Ia mengaku, barang yang dilelang biasanya sudah melewati beberapa tahap seperti surat pemberitahuan maupun telepon kepada nasabah.
"Makanya barang gadai yang dilelang setelah empat bulan tidak ditebus. Memang lebih banyak kendalanya karena alamat nasabah yang tidak jelas sehingga masuk dalam kategori gagal tebus dan akhirnya dilelang," ujarnya.
Lingtong mengatakan, kebanyakan para peserta lelang berasal dari luar PT Pegadaian.
"Jadi bisa siapa saja boleh ikut lelang. Kalau untuk harga, diberlakukan sesuai dengan pasar atau harga berjalan," katanya.[rgu]
KOMENTAR ANDA